Senin, 30 September 2013

10 Macam Penyakit Manusia


Posted by: admin
1. MENYALAHKAN ORANG LAIN
Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah: Siapa nih yang nyantet ? Selalu”siapa” Bukan”apa” penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu “apa” sebabnya, bukan “siapa”. Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas. Kekanak-kanakan. Kenapa ? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh,” Adik tuh yang salah”, atau ” mbak tuh yang salah”. Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. MENYALAHKAN DIRI SENDIRI
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Anda pernah mengalaminya ? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong.”Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat dsb, Lha saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh”. Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai “improper guilty feeling”. Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang “Saya kok yang memang salah, tidak mampu dsb”. Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. TIDAK PUNYA GOAL / CITA-CITA
Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini: Ada anjing jago lari yang sombong. Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya. Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang: “Nah tuh ada kelinci, kejar aja”. Dia kejar itu kelinci, wesss…., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar/peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain. “Ah lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang”. “Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih”. Kalau “GOAL” kita hanya untuk “FUN”, isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. MEMPUNYAI “GOAL”, TAPI NGAWUR MENCAPAINYA
Biasanya dialami oleh orang yang tidak “teachable”. Goalnya salah, fokus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya : Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan.

5. MENGAMBIL JALAN PINTAS, SHORT CUT
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, real success, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smesh 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada ! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh ? Nggak mungkin !. Karena hal itu melawan kodrat.

6. MENGAMBIL JALAN TERLALU PANJANG, TERLALU SANTAI
Analoginya begini : Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take-off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha kalau jalannya, runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan ?

7. MENGABAIKAN HAL-HAL YANG KECIL
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. TERLALU CEPAT MENYERAH
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. BAYANG-BAYANG MASA LALU
Wah puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa ? Kita selalu penuh memori kan? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. “Waktu” itu maju kan? Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik?? Nggak ada kan? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. MENGHIPNOTIS DIRI DENGAN KESUKSESAN SEMU
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan: “Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar”. Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.
Silahkan direnungkan mengenai benar atau tidaknya, semua berpulang pada pendapat masing2 orang.

BABAK INTI BAHAN SERAHAN 2 KEPRAMUKAAN, PRINSIP DASAR DAN METODE



2.1 Penghayatan AD & ART Gerakan Pramuka
2.2 Sejarah Kepramukaan
2.3 Kepramukaan
2.4 Pendidikan dalam Kepramukaan
2.5 Prinsip Dasar Kepramukaan
2.6 Metode Kepramukaan
2.7 Kode Kehoramatan Pramuka
2.8 Motto & Kiasan Dasar Gerakan Pramuka
2.9 Kiasan Dasar dalam Kepramukaan
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN PRAMUKA

  1. PENDAHULUAN

1. Faktor - faktor yang melatar belakangi penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SK Kwarnas 203 Tahun 2009) ialah :
a. Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual, dan beradab.
b. Kesadaran bertanggungjawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Indeologi Pancasila
- Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
- Lingkungan hidup di bumi nusantara

2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, sebagai :
a. Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka.
b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.

  1. MATERI POKOK

1. Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.

2. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia.

3. Gerakan Pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi :
a. Manusia berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur, yang :
1) tinggi moral, spritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan fisiknya;
2) tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
3) kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional (pasal 4 AD Gerakan Pramuka).

4. Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (pasal 5 AD Gerakan Pramuka).

5. Sifat Gerakan Pramuka
a. Gerakan Pramuka adalah organosasi Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia sebagai lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
b. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama.
c. Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
d. Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non formal di luar sekolah dan di luar keluarga.
e. Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan itu (pasal 7 AD Gerakan Pramuka).

6. Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha :
a. Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental , moral, fisik, pengetahuan,keterampilan, dan pengalaman melalui kegiatan :
1) keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME, menurut agama masing - masinng.
2) kerukunan hidup beragama antar umat seagama dan antar pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain.
3) penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan negara.
4) kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya.
5) pembinaan dan pengembangan minat terhadap kamajuan teknologi dengan keimanan dan ketaqwaan

b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa.
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan.
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaran dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
e. Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif, rasa bertanggungjawab dan disiplin.
f. Menumbuh kembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.
h. Membina, kemandirian dan sikap otonom, keterampilan, dan hasta karya (Pasal 8 AD Gerakan Pramuka)

  1. PENUTUP

1. Pasal - pasal 1,4,5,7, dan 8 merupakan pasal yang harus difahami secara sungguh-sungguh karena pasal - pasal tersebut merupakan pokok pedoman dari Gerakan Pramuka.

2. Pasal - pasal lain dapat dipelajari sendiri.

3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (SK Kwarnas No. 107 Tahun 1999) merupakan pedoman operasional Gerakan Pramuka dalam pengelolaan menuju tercapainya tujuan Gerakan Pramuka.


KEPUSTAKAAN :

1. AD & ART Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Th 2009 dan Kep.Ka Kwarnas No. 203 Th 2009). Kwarnas. Jakarta, 2009.

2. Patah Tumbuh Hilang Berganti, 75 Tahun Kepanduan Dan Kepramukaan, Kwarnas. Jakarta, 1987.


PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR (KMD)


  1. Pendahuluan

Proses pembelajaran yang berpusat kepada pendidik (teacher centered), di mana pendidik menganggap dirinya sebagai gudangnya ilmu pengetahuan (store of knowledge) sudah menjadi kamus kuno. Baden Powell telah mengalihkan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (ask the boysstudents centered), dengan demikian pendidik tidak bertindak dominator tetapi sebagai fasilitator. Panduan ini dibuat karena masih banyak penyelenggaraan kursus yang setiap topik atau setiap pokok bahasan dilakukan dengan ceramah, sehingga peserta didik hanya berperan sebagai pendengar, sehingga ketika kursus berakhir tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk membina gugusdepan.

Panduan teknis penyajian modul Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) disusun dalam rangka standarisasi pola penyajian modul KMD, dengan harapan dapat menjadi panduan dasar bagi Pelatih Pembina Pramuka; adapun pengembangan selanjutnya diserahkan kepada pelatih yang bersangkutan.


  1. Tujuan dan Sasaran KMD

  1. Tujuan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, disingkat KMD, adalah untuk memberi bekal pengetahuan dasar dan pengalaman praktis membina Pramuka melalui kepramukaan dalam Satuan Pramuka yakni Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega.

  1. Sasaran
Peserta setelah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, mampu :
a. Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana, sasaran dan tujuan Kepramukaan serta perkembangannya.
b. Menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya.
c. Menjelaskan apa, mengapa, bagaimana sasaran dan tujuan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka, Kiasan Dasar Kepramukaan dan Motto Kepramukaan serta menerapkannya dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya.
d. Mendidikkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka kepada Pramuka sesuai dengan golongnnya sehingga sikap dan perilakunya mencerminkan perwujudan pengamalan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka.
e. Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan golongannya sehingga dia mampu berperan positif dalam masyarakat lingkungannya.
f. Menerapkan Sistem Among dan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka dalam hidup bermasyarakat sehingga dirinya menjadi panutan peserta didik dan masyarakat.
g. Menerapkan kepemimpinan yang dijiwai dan bersumber pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka.
h. Mengelola Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik) sesuai dengan golongannya.
i. Menerapkan ketrampilan komunikasi dan ketrampilan bergaul secara efektif.
j. Menganalisis dan menghayati sifat dan watak peserta didiknya.
k. Mengelola satuannya.
l. Membina dan mengembangkan sumber daya/potensi yang dimilikinya.
m. Memahami, Menghayati dan melaksanakan AD & ART Gerakan Pramuka.


  1. Metode

Materi KMD disajikan dengan pendekatan andragogi, berfokus pada pembelajaran diri interaktif progresif dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode, di antaranya :
  1. Dinamika kelompok
  2. Diskusi kelompok
  3. Curah gagasan
  4. Metta Plan/Country Fair
  5. Studi kasus
  6. Kerja kelompok
  7. Demonstrasi
  8. Bermain peran
  9. Presentasi
  10. Bola salju (snow balling)
  11. Debat
  12. Fish Bowl
  13. Class students have
  14. Simulasi
  15. Base Mathod
  16. Berbagai kegiatan praktek (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan, scouting skill, dan permainan).
  17. Open Forum
  18. Rencana Tindak lanjut (RTL)/Action Plan


  1. Rencana Pembelajaran
Dalam menyusun rencana pembelajaran pendekatan yang digunakan adalah andragogi, strategi pembelajaran dilakukan dengan cara Do-Look-Learn, untuk itu diperlukan petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi sajian yang ada berupa persiapan pembelajaran oleh pelatih (format terlampir) dan petunjuk pembelajaran bagi peserta kursus (format terlampir).
Pada akhir pertemuan sesi, pelatih mengadakan sharring dengan tujuan mengadakan pembulatan/pencerahan berupa kesimpulan.


  1. Strategi pembelajaran

  1. Strategi pembelajaran dilaksanakan dengan tata urut sebagai berikut:
  1. Pelatih menciptakan suasana belajar sesuai dengan topik sajian yang ada.
  2. Peserta memahami petunjuk pembelajaran yang diberikan.
  3. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan petunjuk pembelajaran.
  4. Peserta memperoleh temuan-temuan dari proses pembelajaran tersebut.
  5. Sharring atas temuan-temuan yang ada.
  6. Pembulatan/pencerahan/kesimpulan.

  1. Pembagian waktu penyajian pada setiap Pokok Bahasan:
  1. Pengantar dan penjelasan materi untuk pemahaman konsep (ceramah) : 20 %;
  2. Kegiatan praktek/simulasi/demonstrasi/ kerja kelompok atau mandiri : 70 %;
  3. Pembulatan/pencerahan/kesimpulan : 10%;
  4. Satu jam pelajaran = 45 menit

  1. Dalam KMD kepada peserta dikenalkan praktek kegiatan Kesiagaan, Kepenggalangan, Kepenegakan dan Kepandegaan.

  1. KMD dilaksanakan di dalam ruangan 1/3 alokasi waktu dan 2/3 waktu diselenggarakan di alam terbuka dalam bentuk perkemahan, atau 2,5 hari di kelas4,5 hari di perkemahan.


  1. Pendukung Proses Belajar Mengajar dengan pendekatan Andragogi

  1. Sarana Prasarana:
  1. Ruang belajar yang bersih, sehat, terang dan sepadan dengan kapasitas.
  2. Alat bantu pembelajaran yang memadai kuantitas dan kualitas.
  3. Tersedianya alam terbuka untuk kegiatan outdoor.
  1. Adanya bahan serahan.
  2. Suasana pendukung proses pembelajaran: terhindar dari gangguang kegaduhan, polusi udara.
  3. Alunan musik yang dapat membengkaitkan semangat belajar.


  1. Rencana Tindak Lanjut
  1. Rencana Tindak Lanjut (RTL) disusun oleh peserta pada tahapan terakhir pelaksanaan kursus sebagai motivator pada diri mereka sendiri untuk melakukan kegiatan tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan.
  2. RTL juga berfungsi sebagai pendorong peserta pelatihan untuk mengikuti program masa pengembangan/narakarya 1 oleh kwartir, yang akan menjadi persyaratan untuk mengikuti pelatihan berikutnya (Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan/KML).
  1. Penutup
Dengan disusunnya panduan ini diharapkan Pelatih dapat memiliki pola penyajian modul KMD, selanjutnya kepada para pelatih dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan.


KURIKULUM KMD


Kurikulum KMD disusun sebagai berikut :
a. BABAK PENGANTAR
Modul 1 PENGANTAR ............................................................................
1.1. Upacara Pembukaan Kursus ..........................................................
1.2. Orientasi Kursus ...........................................................................
1.3. Dinamika kelompok ..........................................................................
1.4. Pengembangan Sasaran Kursus ......................................................



5 Jampel
1 jampel
2 jampel
1 jampel
1 jampel
b. BABAK INTI
Modul 2 : KEPRAMUKAAN, PRINSIP DASAR&METODE...........................
2.1. Penghayatan AD & ART Gerakan Pramuka....................................
2.2. Sejarah Kepramukaan...................................................................
2.3. Kepramukaan .............................................................................
2.4. Pendidikan dalam Kepramukaan .................................................
2.5. Prinsip Dasar Kepramukaan ........................................................
2.6. Metode Kepramukaan ................................................................
2.7. Kode Kehoramatan Pramuka ......................................................
2. 8. Motto & Kiasan Dasar Gerakan Pramuka ......................................
2.9. Kiasan Dasar dalam Kepramukaan ...............................................


12 jampel
2 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
2 jampel
2 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
Modul 3 : PROGRAM KEGIATAN PESERTA DIDIK (PRODIK)
3.1. Kesiagaan ................................................................................... ...
3.2. Kepenggalangan ......................................................................... ...
3.3. Kepenegakan ............................................................................. ...
3.4. Kepandegaan ........................................................................... ...
3.5 Program Kegiatan Peserta Didik (PRODIK)................................... ...
3.6. Dewan Satuan Pramuka .................................................................
3.7. Forum S,G,T,D, .............................................................................
3.8. Memahami Peserta Didik dan Kebutuhannya.................................
3.9. Menciptakan Kegiatan yang Menarik, Menantang dan Mengandung Pendidikan ..............................................................

13 jampel
2 jampel
2 jampel
2 jampel
2 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel

1 jampel


Modul 4 : CARA MEMBINA.....................................................................
4.1. Membina Pramuka dengan Sistem Among......................................
4 2. Komunikasi dan Bergaul dengan Peserta didik ...............................
4.3. Mengelola Satuan Pramuka ............................................................
4.4. Peran, Tugas dan Tanggung jawab Pembina Pramuka ..................
4.5. Jam Pimpinan ...................................................................................
7 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
3 jampel
Modul 5 : ORGANISASI...........................................................................
5.1. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka ...........................................
5.2. Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka .........................................
5.3. Organisasi dan Administrasi Gugus Depan Pramuka .......................
5.4. Satuan Karya Pramuka ( SAKA)......................................................

4 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel


Modul 6 : KEGIATAN SEBAGAI ALAT PENDIDIKAN .................................
6.1. SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG .........................................................
6.2. Upacara sebagai Alat Pendidikan .............. .....................................
6.3. Permainan sebagai alat pendidikan ...............................................
6.4 Pelantikan sebagai Alat Pendidikan .......... ....................................
6.5 Api Unggun sebagai Alat Pendidikan .............................................

5 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel


Modul 7 : KEGIATAN DI ALAM TERBUKA (OUTDOOR ACTIVITY)...............
7.1. Teori dan pendirian tenda .......................... ....................................
7.2. Keterampilan Kepramukaan Siaga ....................................................
7.3. Keterampilan Kepramukaan Penggalang .........................................
7.4. Keterampilan Kepramukaan Penegak & Pandega .............................
7.5. Penjelajahan...................................................................................

34 jampel
2 jampel
8 jampel
8 jampel
8 Jampel
8 jampel
Modul 8 : KEWIRAUSAHAAN ..................................................................
8.1. Pengembangan Kewiraan ................................................................
8.2. Pengembangan Kewirausahaan .....................................................
2 jampel
1 jampel
1 jampel


c. BABAK PELENGKAP
Modul 9 : PELENGKAP ........................................... .....................................
9.1. Lambang Gerakan Pramuka dan WOSM ...................... ....................
9.2. Pakaian Seragam, Tanda Pengenal, Tanda Jabatan dan Tanda Penghargaan Pramuka ..........................................................................
9.3. UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan .........................................................................
9.4. Muatan Lokal ............................................... ……………………………………

8 Jampel
1 Jampel

1 Jampel

1 Jampel
5 Jampel
d. BABAK PENUTUP
Modul 10 : PENUTUP .......................................................................
10.1. Forum Terbuka ............................................ .........................
10.2. Rencana Tindak Lanjut (RTL) ........................ .........................
10.3. Evaluasi .................................................................................
10.4. Upacara Penutupan Kursus ......................... .........................

5 jampel
2 jampel
1 jampel
1 jampel
1 jampel
Jumlah ........................................................................
95 Jampel